Rabu, 11 Mei 2011

Teknologi Penterjemah Tangis Bayi

WASHINGTON (Berita SuaraMedia) - Tidak mudah menerjemahkan arti tangis bayi. Para ibu biasanya hanya menerka-nerka saat bayinya menangis. Mereka hanya memahami tangis bayi sebagai bentuk komunikasi untuk mengekspresikan rasa tidak nyaman seperti ketika popoknya basah, lapar, mengantuk, lelah, takut, atau sakit.

Ilmuwan Jepang terus berupaya untuk menerjemahkan tangisan bayi. Tujuannya untuk membantu para orang tua dalam merawat bayinya. 

Seringkali para orang tua, kesulitan untuk mengerti maksud dari tangisan bayi-nya terutama pada malam hari. Berbagai teknik telah dikembangkan para ilmuwan untuk mengetahui 'arti' dari tangis bayi.
Pada tahun 1970, Mitsuo Nagamachi dari Hiroshima Internasional University mengembangkan teknik yang dinamakan kansei Engineering untuk mengukur emosi bayi berdasarkan mimik wajah dan tingkah laku bayi.
Kini Tomomasa Nagashima dari fakultas ilmu komputer Muroran Institute of Technology, mengembangkan teknik baru  untuk menerjemahkan arti tangis bayi.

Times Of India, sabtu (27/2/2010) melansir, Tomomasa menggunakan analisis suara tangis bayi untuk mengklasifikasikan apakah tangis bayi tersebut adalah tangisan 'normal' atau tangisan karena rasa sakit. 

Tomomasa bersama timnya mengklaim, berdasarkan teknik analisis suara dan frekuensi tangisan bayi, maka seratus persen maksud dari tangisan bisa diketahui.

Teknik baru Tomomasa ini akan dipublikasikan di Jurnal Internasional Journal of Biometrics.

The findings were published in the International Journal of Biometrics. 

Sebenarnya penerjemah tangisan bayi memang bukanlah kali pertama di teliti ataupun diciptakan oleh para ilmuwan, Salah satunya adalah dengan telepon seluler (ponsel) pintar, iPhone yang kini berusaha menjawab tantangan dengan meluncurkan aplikasi 'The Cry Translator' atau penerjemah tangis bayi. Seperti dikutip dari laman The Telegraph, Rabu, 10 Mei 2011

Pencipta 'The Cry Translator', Antonio Portugal Ramírez, menyatakan bahwa aplikasi yang dijual senilai £17,99 itu mampu menerjemahkan arti tangis bayi dengan tingkat akurasi mencapai 96 persen. Aplikasi itu bekerja dengan menganalisa setiap tangis bayi yang tertangkap mikrofon iPhone. Selanjutnya, aplikasi itu akan menampilkan arti tangis bayi di layar ponsel.

Antonio merupakan seorang dokter anak asal Spanyol. Ia bereksperiman menciptakan aplikasi itu lantaran tertantang untuk mengembangkan hasil penelitiannya. Ia menciptakan aplikasi itu berdasarkan hasil penelitiannya bahwa tangis bayi dapat diterjemahkan dalam lima bahasa yaitu lapar, jengkel, lelah, stres, dan bosan. 

Namun, aplikasi canggih itu mendapat kritik dari pakar orangtua dari Netmums.com, Siobhan Freegard. Aplikasi itu dikhawatirkan akan mengesampingkan daya nalar dan insting kaum ibu terhadap bayinya. "Padahal, belajar memahami tangis bayi secara alami adalah bagian dari proses untuk menciptakan ikatan batin dan komunikasi yang baik antara ibu dan anak," ujar Siobhan. 

Dari berbagai sumber  www.suaramedia.com

Minggu, 08 Mei 2011

Facebook tidak Cocok untuk Anak Kecil

Demam jejaring sosial Facebook saat ini memang bukan hanya melanda orang dewasa. Tak jarang kita jumpai, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun sudah sangat paham menggunakan situs pertemanan di dunia maya tersebut.

Melihat fenomena ini, psikolog anak Dra Rose Mini, MSi mengaku prihatin. Ia  menilai, Facebook sebenarnya bukanlah untuk konsumsi anak-anak. Pasalnya, ada ketentuan-ketentuan tertentu yang tidak memperbolehkan seorang anak mengakses situs yang sangat populer itu.

"Facebook bukan konsumsi anak SD. Dalam ketentuan, Facebook harus 17 tahun ke atas," tegas wanita yang akrab dipanggil Bunda Romi ini saat ditemui dalam seminar "Aku Anak Sehat" di Jakarta, Kamis, (5/5/2011).

Dia juga menyayangkan, banyak orangtua yang justru membuat akun Facebook untuk anak mereka. "Saya heran kenapa orangtua ijinin. Sebenarnya nggak pake Facebook bisa hidup kok," lanjutnya.

Menurut Rose, seorang anak di usianya yang masih sangat belia seharusnya  mendapatkan pengajaran dan pengalaman bagaimana cara berteman dalam bentuk nyata, bukan malah berteman dalam dunia maya.

"Si anak harus belajar bagaimana bisa mengambil hati temannya, berinteraksi dengan teman, itu harus dipelajari dalam bentuk nyata, nggak bisa dalam dunia maya," tambahnya.

Bunda Romi mengungkapkan, salah satu alasan mengapa dirinya melarang anak-anak menggunakan Facebook adalah karena kondisi jiwa anak yang belum stabil, terutama dalam mengontrol statement (pernyataan). 

Dalam Facebook, setiap ungkapan, baik berupa status maupun pesan, dapat disampaikan melalui teks ataupun gambar secara bebas sehingga rentan menimbulkan kesalahpahaman. Komentar ataupun pernyataan sangat berpotensi memicu konflik dan memengaruhi kejiwaan anak.

"Ada beberapa kasus, ini anak mencela temannya, si anak yang dicela sakit hati, lalu mengadu ke orangtuanya. Akhirnya perang di Facebook. Tapi bukan anak lagi yang perang, tapi orangtua sama orangtua," jelas wanita yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu universitas negeri di Jakarta tersebut.

Lebih lanjut, Bunda Romi mengingatkan, apa yang dikonsumsi untuk khalayak umum atau publik harus ada batasannya. Oleh sebab itu, dia mengimbau anak-anak yang belum menginjak usia 17 tahun tidak menggunakan fasilitas jejaring sosial. (kompas)

Rabu, 04 Mei 2011

5 Pembobolan Data Komputer Terhebat

Membobol jaringan komputer dan mencuri data bukanlah hal baru. Tumbuhnya pengguna internet membuat data sensitif online makin banyak. Masalah keamanan digital pun kian penting.
Database penyimpan data-data sensitif ini seharusnya memiliki keamanan tinggi. Namun kenyataannya, nama, alamat email, dan detil kartu kredit benar-benar berharga bagi para hacker (peretas) dan spammer yang sering kali mengais-ngais data-data ini.
Terbaru, pembobolan PlayStation Network menjadi salah satu pembobolan terbesar pada bulan-bulan terakhir. Berikut pembobolan-pembobolan lain yang bisa menjadi pelajaran untuk mau melindungi privasi dan keamanan online.

Gawker Media (Desember 2010)
Gawker merupakan salah satu target populer dalam forum dan blog online. Pasalnya, media ini jarang mengamankan data-datanya seperti pada situs-situs komersil. Bahkan, media ini memberi bonus berupa jenis-jenis blog dan komentar.
Serangan pada Gawker Media memaparkan alamat email dan password jutaan komentator blog populer, termasuk Lifehacker, Gizmodo, dan Jezebel. Di luar pembobolan itu sendiri, masalah utamanya adalah, Gawker Media menyimpan password dalam format yang sangat mudah dimengerti hacker (peretas).
Bahkan, terkadang beberapa pengguna menggunakan password yang sama untuk email dan Twitter, dan hanya butuh beberapa jam sebelum peretas membajak akun pengguna kemudian mulai memanfaatkannya untuk mengirim spam.
Menggunakan browser modern, seperti Chrome atau Firefox serta pengelola password, seperti LastPass, hampir bisa secara sepenuhnya memperkecil potensi kerusakan serangan tersebut.

T.J. Maxx dan Marshall (2005-2007)
Dalam pencurian data terbesar yang pernah terjadi ini, lebih dari 45 juta nomor kartu kredit dan debet dicuri dari toko swalayan TJ Maxx dan Marshall. Peretas Albert Gonzalez tertangkap pada 2008 dan pada 2010 ia dihukum 20 tahun penjara federal.
Antara 2005 dan penangkapannya pada 2008, Gonzales berhasil mencuri rincian lebih dari 170 juta nomor kartu kredit dan debit. Tindakannya itu membuatnya menjadi pencuri kartu kredit paling sukses sepanjang masa.
Bea Cukai Inggris (November 2007)
Data tak hanya disimpan secara online juga bisa disimpan pada media CD dan DVD yang kemudian bisa dicuri atau salah taruh. Pada November 2007, layanan Bea Cukai Inggris kehilangan disk komputer yang berisi nama, alamat, dan nomor Asuransi Nasional 25 juta warga Inggris.
Untungnya, disk-disk tersebut ternyata hanya hilang dalam tumpukan surat. Meski begitu, hal ini menjadi bukti, pembajakan online yang sangat teknis tak perlu mendapatkan sejumlah besar data sensitif.
Kementerian Urusan Veteran Amerika Serikat (AS) melakukan kesalahan serupa pada 2006. Saat itu, sebuah laptop yang berisi nomor Jaminan Sosial milik 26,5 juta veteran AS dicuri.

Google dan perusahaan Silicon Valley lainnya (pertengahan 2009)
Pada awal tahun lalu, banyak berita muncul menyatakan, pemerintah China terlibat dalam serangan besar-besaran dan belum pernah terjadi sebelumnya pada Google, Yahoo, dan puluhan perusahaan Silicon Valley lainnya.
Berita tersebut mengabarkan, China sedang berusaha mengumpulkan informasi mengenai aktivis hak asasi manusia China. Namun, kemudian serangan ini mulai menampakkan titik kejelasan bahwa, serangan itu berasal dari industri spionase.
Belum diketahui pasti data apa yang dicuri dari perusahaan-perusahaan AS itu. Namun, Google mengaku, beberapa properti intelektualnya dicuri dan menyatakan akan segera menghentikan operasinya di China.
Para peretas China memanfaatkan kelemahan versi lama Internet Explorer guna mendapat akses pada jaringan internal Google, dan jika Anda belum memperbarui browser web Anda, sebaiknya perbarui saat ini juga.

RSA Security (Maret 2011)
Kasus pembobolan data terburuk (dan paling ironis) terjadi saat terdapat perusahaan keamanan yang dibajak. Pengembang software antivirus dan keamanan Kapersky dan Symantec beberapa kali menjadi korban pada Maret 2011.
Salah satu pemain terbesarnya, RSA Security, mendapati database internal sensitif dan sangat rahasianya dibobol. Pembobolan RSA termasuk signifikan karena teknologi RSA digunakan untuk mengamankan ribuan sistem lain, dan kini hacker mengetahui cara mengaksesnya.

Fakta Pencurian dan Penipuan Dalam Kehidupan
Sementara serangan-serangan ini terdengar brutal dan merusak finansial, Anda tak akan merasakan dampak langsungnya. Sejumlah penipuan dan pencurian merupakan bagian dari sistem dan perusahaan membayar premi asuransi besar untuk perlindungannya. 
 

Software

Internet

Tutorial