RINDU KANJENG NABI
Oleh : Mustofa Bisri
Dimana-mana sesama saudara saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Quran dan sabda-Mu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu ooo.... Muhammadku
Sekian banyak Abu Jalal Abu Lahab
Menitis kesekian banyak umat-Mu...
Muhammad salawat dan salam bagi-Mu
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kegoncangan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi umat sendiri
Ooooo... Muhammadku. Aku merindukanmu....
Rekan dan rekanita sekalian jika kita merenungi puisi diatas, tentunya kita ingat pada pemimpin umat manusia yaitu Kanjeng Rasulullah Muhammad SAW. Beliau merupakan pemimpin umat yang budiman berbeda sekali dengan pemimpin sekarang yang sering lupa akan rakyatnya dan selalu mengejar kesenangan semata tanpa mendahulukan tugas yang di embannya. Kanjeng Nabi yang selalu dengan wajah yang tersenyum, sangat berbeda dengan pemimpin sekarang yang angkuh dengan sesama, terkesa sombong karena mereka berfikir sudah menjadi orang yang besar. Kanjeng Nabi dengan kelembutan sikapnya, berbeda dengan pemimpin sekarang yang terlihat sangar wajahnya dan kasar perlakuan terhadap bawahannya. Rasulullah sangat mengedepankan dakwahnya untuk mengajak umat Islam menuju kebajikan, ternyata juga sangat berbeda dengan pemimpin sekarang yang justru mengedepankan koroposinya ketimbang melaksanakan tugasnya yaitu memberikan manfaat bagi rakyatnya. Kanjeng Nabi yang mempunyai kasih sayang, hal ini juga berbeda dengan pemimpin sekarang yang tidak mempunyai kasih sayang terhadap negara dan rakyatnya, mereka bersikap saling menjatuhkan demi meraih kedudukan yang di inginkan Kanjeng Nabi pula yang sangat perhatian terhadap umatnya. Beliau sangat tidak tega melihat pendiraan umatnya serta belas kasihan terhadap umatnya. Ternyata juga sangat berbeda dengan sikap pemimpin sekarang yang tidak peduli dengan penderitaan rakyatnya, hal ini terbukti dengan sebagian sifat para pejabat yang merugikan rakyat dan menjadikan rakyat menderita. Banyak sekali rakyat membutuhkan bentuan dari negara, tetapi malah para pejabat kita tercinta seolah tidak tahu akan hal itu, mereka justru menyalahgunakan jabatan mereka. Hal ini terbukti dengan banyaknya kasus korupsi yang menjerat para pejabat-pejabat kita tercinta.
Rekan dan rekanita sekalian, semoga dihari Maulid Nabi Muhammad SAW kita dapat merenungkan bagaimana seorang Pemimpin umat yang sangat agung rela berkorban memperjuangkan keselamatan umatnNya didunia dan di akhirat kelak. Serta marilah kita hiasi hari yang agung ini dengan memperbanyak Shalawat kepada Baginda Rasulullah SAW. Serta kita dapat mengamalkan sunah-sunah beliau dan di negara kita ini semoga cepat diberi seorang pemimpin yang mau belajar dari Beliau serta berupaya menjadi pemimpi yang di contohkan Rasulullah. Amin
Wallahu'alam.
0 Responses to “Rindu Kanjeng Nabi”
Posting Komentar